10 June 2011

Fumigasi Standard

1. Penerbitan Fumigation Certificate bernomor registrasi AFASID yang merupakan registrasi resmi pemerintah dan diakui sah secara internasional.

2. Sertifikat fumigasi wajib ditanda tangani oleh tenaga teknis kompetensi fumigasi (authorized competence) beregister internasional;

3. Ketentuan dan tatacara pelaksanaan fumigasi standar pemerintah dan standar internasional yang berlaku, a.l.:

a. Fumigasi wajib dilaksanakan oleh perusahaan fumigasi yang telah terdaftar dalam Program Pemerintah cq. Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian (mempunyai nomor registrasi resmi pemerintah)

b. Container atau komoditi yang akan di fumigasi harus bersih, bebas dari kontaminasi hama dan organisme pengganggu lainnya, tanah atau lumpur serta kotoran lainnya.

c. Fumigasi yang menggunakan container, maka container wajib diturunkan dari sasis kendaraan, karena fumigasi harus menggunakan cungkup atau coversheet, serta peralatan standar yang berlaku lainnya, khusus container untuk ekspor, maka fumigasi wajib dilakukan di depo fumigasi yang telah memperoleh rekomendasi dari Badan Karantina pertanian (untuk DKI di depo KBN Marunda atau depo Transporindo)

d. Beberapa syarat depo fumigasi yang wajib mendapat rekomendasi dari pemerintah adalah : lantai kedap dan rata, aman dari lalu lintas orang, terhindar
dari kemungkinan reinvestasi hama/penyakit/organisme pengganggu lainnya.

e. Fumigant (obat /pestisida) yang dipakai adalah Methyl Bromide (Ch3Br) dengan dosis yang umum dipakai adalah 48 gram/m3/24 jam. Apabila terjadi penambahan atau pengurangan dosis, dikenakan biaya sesuai tambahan/pengurangan jumlah obat yang dipakai.

f. Proses fumigasi efektif memerlukan waktu paling sedikit 1 x 24 jam.

g. Kualitas hasil terjamin, mengurangi tingkat resiko re-fumigasi (atau claim) dari Negara tujuan.

h. Pemberitahuan atau order fumigasi agar disampaikan paling lambat 24 jam sebelum clossing kapal.

i. Fumigasi dapat dilakukan untuk keperluan lainnya seperti kemasan kayu atau komoditas. Untuk komoditas dalam gudang, fumigasi juga wajib
menggunakan cungkup atau coversheet.

j. Tempat penumpukan atau depo fumigasi, lokasi pabrik/gudang, atau dermaga pemuatan, harus bersih dan bebas dari berbagai hama dan organisme pengganggu lainnya, khusus untuk fumigasi diluar container (seperti di gudang), maka wajib dilakukan ditempat/lokasi yang terhindar dari panas dan hujan, kondisi bersih, dan jauh dari lalu lintas orang.

k. Container atau komoditi yang telah selesai di fumigasi, harus diletakan terpisah dari container atau komoditi lain yang belum di fumigasi untuk mencegah terjadinya kontaminasi kembali selama di tempat penumpukan/penyimpanan.

l. Komoditi yang telah selesai di fumigasi, disarankan tidak berada terlalu lama dalam tempat penyimpanan, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi kembali. Dalam hal ini apabila penyimpanan melewati batas resistensi fumigant (21 hari), maka harus dilakukan refumigasi.

m. Dosis fumigasi bervariasi tergantung jenis komoditi yang di fumigasi atau atas persyaratan negara tujuan.

4. Tarif / biaya fumigasi terbagi dalam beberapa kategori, disesuaikan dengan tatacara dan lokasi fumigasi yang akan dilakukan. Beberapa kategori dan kriteria untuk menetapkan tarif tersebut adalah:

4.1 Fumigasi dalam container yang dilakukan di depo container yang telah ditetapkan. Posisi container diletakkan diatas lantai yang kedap (diturunkan dari sasis kendaraan). Untuk jenis fumigasi ini, pengenaan tarif fumigasi sudah termasuk:

4.1.1 Biaya sewa depo container.

4.1.2 Lift on/off selama di depo container.

4.2 Fumigasi LCL atau fumigasi yang dilaksanakan diluar container (sebelum stuffing). Untuk fumigasi jenis ini, dapat dilakukan di pabrik atau lokasi lain yang disepakati bersama. Tarif biaya fumigasi dihitung berdasarkan volume komoditi yang di fumigasi.

(Disadur dari PT. Mitrawisesa)

02 June 2011

CERTIFIED LOGISTICS KAIZEN PROFESSIONAL (CLKP)

CERTIFIED LOGISTICS KAIZEN PROFESSIONAL (CLKP)
“Early step to Mastering Logistics”


JADWAL PELATIHAN
Program ini diselenggarakan setiap hari sabtu mulai pukul 09.00 s/d 16.00
WIB selama 14 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk Final Presentasi.
Angkatan I akan dimulai pada tanggal 25 Juni 2011

TUJUAN PELATIHAN
a. Mendidik para Logistician di Indonesia untuk mengenal 3 (tiga)
prinsip Utama:
  1. Mengutamakan pelanggan
  2. Optimalisasi seluruh fungsi logistic
  3. Fokus pada Life Cycle Cost
b. Membekali peserta dengan pengetahuan yang dapat merangsang
kreativitas dan inovasi peserta sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan profit
perusahaan
c. Dengan program ini para peserta dapat menjalin networking dengan
rekan-rekan dari perusahaan sejenis lainnya sehingga dapat meningkatkan
wawasan dan pengetahuan peserta

MATERI PELATIHAN
1. Introduction to Logistics
2. Improvement of Work – 5S
3. Logistics Cost & Quality
4. Customer Service in Logistics
5. Inventory Control Management
6. Transportation & Distribution Management
7. Warehousing Management
8. Packaging
9. Logistics Information Management
10. Production & Procurement Logistics
11. Key Performance Indicator
12. PDCA Process & Implementation
13. Managing Teamwork

SYARAT KELULUSAN
• Minimal tingkat kehadiran 80%
• Report indentifikasi Kaizen di perusahaan
• Exam & Final Assignment
• Nilai kelulusan minimal 80


TARGET PESERTA
Supervisor, Operator dan Staff. Minimal Pendidikan SMA/STM. Masa kerja
minimal 2 (dua) tahun

INVESTASI
Rp. 10.000.000,- per peserta
Biaya sudah termasuk: Materi, Training Kit, Makan Siang dan Sertifikat

Untuk informasi dan pendaftaran training dapat menghubungi ALI Secretariat
Ph. 021 – 384 1961 ext. 1293, 386 3936
Mobile. 021 – 9278 7097
Email. secretariat.ali@gmail.com, adminstaff.ali@gmail.com

free counters


Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (M3PEI)


Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (M3PEI) merupakan roadmap yang meiliki arah yang jelas, strategi yang cerdas, focus dan terukur untuk mencapai
cita-cita pembangunan Indonesia di masa depan, yaitu menjadi masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmur secara resmi pelakasanaanya diluncurkan oleh Presiden RI di Jakarta .

Acara peluncuran MP3EI ini dihadiri oleh Kepala Lembaga Tinggi Negara,
Pimpinan Partai Politik, Para Menteri/Kepala LPNK, Gubernur, Ketua
DPRD Propinisi, Komite Ekonomi Nasiona, Komite Inovasi Nasional,
Bupati/Walikota, Kedutaan dan Lembaga Internasional, Kamar Dagang
Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Dunia Usaha, BUMN, serta
Universitas.

Pada awal peresmian MP3EI, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia
memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan
utama (driver) ekonomi Indonesia. Saat ini, Indonesia menduduki
peringkat 17 ekonomi dunia, dengan pendapatan per kapita sekitar US$
3,000 pada tahun 2010. Jika sesuai dengan rencana pemerintah, maka
Indonesia sudah masuk ke dalam negara kategori high income country
pada tahun 2025. Indonesia sedang berupaya untuk berubah dari factor
driven economy menuju efficiency-driven economy. Presiden menghimbau,
agar bangsa Indonesia menyadari bahwa potensi yang dimiliki Indonesia
untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia tidak serta merta bisa
terwujud. Terdapat tantangan-tantangan yang perlu dihadapi yaitu:

1. Aktivitas ekonomi belum berfokus pada industry pengolahan/peningkatan hasil tambah;

2. Kesenjangan antar wilayah. Masih terdapat kesenjangan pembangunan
ekonomi antara Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur.
Hal ini dapat terlihat dari distribusi PDRB masing-masing propinsi di
Indonesia yang tidak merata.

3. Keterbatasan Infarstruktur. Berdasarkan Global Competitiveness
Report 2010, Infrastruktur Indonesia berada pada ranking 82 dari 139
negara.

4. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang saat ini
sekitar 50% tenaga kerja di Indonesia masih berpendidikan sekolah
dasar dan hanya sekitar 8% yang berpendidikan diploma/sarjana.

5. Urbanisasi yang sangat cepat. BPS memprediksi pada tahun 2025
penduduk di kawasan perkotaan akan mencapai 65%. Implikasinya yaitu
terjadinya peningkatan pada pola pergerakan, perubahan pola konsumsi,
struktur produksi, konflik penggunaan lahan, struktur ketenagakerjaan,
dan distribusi barang dan jasa yang membutuhkan dukungan infrsatruktur
yang handal.

6. Dampak perubahan iklim.
Untuk itu, diperlukan sebuah perencanaan yang matang untuk
memanfaatkan momentum bergabung ke dalam Negara-negara emerging
market. Pemerintah kemudian menyusun sebuah blueprint percepatan
trasnformasi ekonomi yang perlu didukung oleh berbagai terobosan dan
perubahan pola pikir di dalam perumusan strategi dan kebijakan jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang, tidak cukup hanya secara
business as usual. Perencanaan tersebut diejawantahkan dalam
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI). Masterplan ini mencakup 22 aktifitas ekonomi utama Indonesia
dan merupakan adaptasi serta integrasi dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2002 – 20025.

Pada acara peluncuran MP3EI ini, Presiden Republik Indonesia
melakukan pencangan groundbreaking di enam koridor yang diwakili oleh
empat lokasi yaitu Sei Mangkei (Sumatera Utara), Cilegon (Banten),
Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Timika (Papua). Proyek-proyek
yang dicanangkan yaitu:

1. Lokasi Peluncuran di Sei Mangkei (Sumatera Utara) dengan proyek
sebagai berikut:

* Pembangunan Proyek Pengembangan Kawasan Industri Kelapa Sawit
Sei Mangkei (Sumatera Utara). Proyek ini dilaksanakan oleh PT
Perkebunan Negara III (PT PTPN III) sampai dengan tahun 2014 dengan
nilai investasi mencapai Rp 1,8 Triliun dan diharapkan dapat menyerap
tenaga kerja sekitar 3.000 tenaga kerja. Pembangunan ini diharapkan
berbagai Industri pengolahan dan turunan (hilirisasi) dari sektor
kepala sawit dapat berkembang dan menjadi stimulus bagi investor
seperti industri minyak kelapa sawit, bahan bakar nabati, zat kimia
oleo, zat surfaktan, kertas, pupuk organik dan makanan ternak.

* Proyek Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1
dan 2 di Kota Takengon, Aceh Tengah. Proyek PLTA ini mempunyai total
kapasitas terpasang sebesar 88 mega watt yang akan didanai dari
pinjaman lunak JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan
perkiraan biaya sebesar Rp 3,5 Trilliun. Proyek ini diharapkan selesai
pada akhir tahun 2015. Tujuan pembangunan PLTA ini adalah untuk
mengatasi keterbatasan pasokan listrik, meningkatkan stabilitas beban
puncak listrik pada sistem kelistrikan di Aceh yang terhubung dengan
sistem interkoneksi Sumatera, merupakan salah satu upaya PLN
mengurangi penggunaan BBM , dan meningkatkan penyediaan energi yang
ramah lingkungan.

* Pembangunan “Telkom True Broadband Access National” di koridor
Sumatera yaitu membangun 2.423.000 homepass dengan nilai investasi
sebesar Rp 4,1 Trilliun dengan menggunakan pembiayaan dari anggaran
internal Telkom.

2. Lokasi Peluncuran di Cilegon (Banten) dengan proyek sebagai berikut:

* Proyek Pembangunan Pabrik Baja Modern yang merupakan joint
venture antara PT Krakatau Steel dengan POSCO Korea Selatan dengan
nilai investasi sebesar Rp 60 Triliun. Pada pembangunan tahap pertama
akan memiliki kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton dengan nilai
investasi sebesar Rp 30 Triliun. Pada saat operasi penuh maka
kapasitas produksi akan mencapai sekitar 5 juta ton baja industri per
tahun.

* Proyek Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa
Barat yan bertujuan untuk dimungkinkannya penghematan pemerintah dari
pemanfaatan LNG untuk pembangkit Muara Karang dan Tanjung Priok. Nilai
proyek sekitar Rp 59 Triliun yang terdiri dari nilai penjualan gas;

* Proyek Perluasan Pabrik Stamping, Engine, Casting, dan
Assembling Kendaraan Bermotor oleh PT. Astra Daihatsu Motor berlokasi
di Kawasan Industri Surya Cipta km. 54, Jakarta – Karawang dengan
investasi mencapai Rp. 2,4 Triliun dan produksi pertamanya akan
dimulai operasi pada sekitar 2014 dan pengembangan kapasitas penuh
berupa produksi mobil 100.000/thn akan selesai pada tahun 2016.
Pabrik mobil ini akan menyerap 5000 orang tenaga kerja.

* Proyek Ground Breaking lainnya adalah Proyek Jalan Bebas
Hambatan Tanjung Priok seksi E2 dan NS yang berlokasi di Jakarta.
Proyek ini dibiayai oleh JBIC, Pemerintah Pusat, Pemda, PT. Angkasa
Pura dan Jasa Marga dengan investasi mencapai Rp. 1,6 Triliun dan
akan dimulai pada tahun 2011. Manfaat jalan bebas hambatan Tanjung
Priok, adalah untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan
kelancaran distribusi barang dari dan menuju Kawasan Industri dibagian
barat dan timur Jakarta, serta meningkatkan daya saing Pelabuhan
Tanjung Priok (saat ini Pelabuhan Tanjung Priok pada peringkat 24
dunia dalam jumlah arus peti kemas yang keluar masuk).

* Proyek Chemical Grad Alumunium (CGA) berlokasi di Tayan,
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Pelaksana proyek ini adalah PT.
Antam yang diharapkan akan selesai pembangunannya pada tahun 2013
dengan perkiraan investasi mencapai Rp. 4,3 Triliun.

* Pembangunan “Telkom True Broadband Access National” yaitu di
Koridor Ekonomi Jawa, dan siap dibangun 8.735.800 homepass dengan
investasi sebesar 13,745 Triliun dari tahun 2011-2015 dengan
menggunakan anggaran internal Telkom.

3. Lokasi Peluncuran Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat) dengan proyek
sebagai berikut:

* Proyek Waduk Pandan Duri berlokasi di Kabupaten Lombok Timur,
NTB. Investor pelaksana melibatkan Pemerintah Pusat dan Pemda dengan
perkiraan investasi Rp. 728 Miliar yang direncanakan selesai pada
tahun 2014. Manfaat dari proyek ini adalah untuk penyediaan air untuk
lahan irigasi total 10.350 Hektar dari lahan non teknis menjadi teknis
dari produksi semula 3,5 ton per hektar menjadi 6 ton per hektar,
serta dapat mengurangi debit banjir, dan mendukung pengembangan sektor
wisata di Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara. Untuk mempercepat
pelaksanaan pembangunan bendungan Pandanduri, Pemerintah Provinsi NTB
dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sejak tahun 2005 secara
bersama-sama melaksanakan pembebasan lahan untuk areal genangan seluas
306,5 hektar dengan dana sebesar Rp. 81,02 Miliar rupiah dari rencana
total areal seluas 442 hektar.

* Proyek rencana Pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai
sebagai pintu gerbang pariwisata, maka pada Koridor Ekonomi
Bali-Nusa Tenggara direalisasikan proyek-proyek antara lain:
Pembangunan terminal internasional baru, pembangunan gedung penghubung
antara terminal internasional dan domestik, Baggage Handling System,
renovasi existing terminal internasional, perluasan Apron, pembangunan
gedung parkir, penataan pantai sisi barat, pembangunan gedung kargo
internasional, dan pembangunan access road, fly over dengan nilai
proyek Rp.2,05 triliun, dengan sumber dana dari BUMN.

* Proyek Bendungan Titab akan dibangun di Desa Ularan,Buleleng,
Bali dilaksanakan oleh pemerintah pusat, dengan sumber dana dibiayai
oleh APBN dengan perkiraan investasi Rp.481 miliar dan akan dimulai
pada tahun 2011. Pembangunan ini diharapkan akan bermanfaat bagi
keperluan masyarakat petani, mencegah banjir, dan lebih lanjut dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

* Proyek Penerbangan Jalur Baru Garuda Indonesia dengan investor
pelaksana PT. Garuda Indonesia. Jalur ini akan melayani penerbangan
dari Makasar ke 13 kota besar di Indonesia Bagian Timur dan Luar
Negeri, yaitu: Manado, Ternate, Ambon, Biak, Jayapura, Denpasar,
Surabaya, Jakarta, Balikpapan,Timika, Palu, Gorontalo dan Singapura.
Pembukaan hub di Makasar ini selain dilaksanakan sebagai salah satu
program pengembangan network, juga dalam rangka mendukung MP3EI.

* Pembangunan “Telkom True Broadband Access National”, yaitu di
Koridor Ekonomi Bali dan NusaTenggara, dan siap dibangun 475.600
homepass dengan investasi sebesar Rp.787 Miliar dari 2011-2015 dengan
menggunakan anggaran internal Telkom.

4. Lokasi Peluncuran Timika (Papua) dengan proyek sebagai berikut

* Proyek Jalan Raya Timika - Enarotali sepanjang 269 km pada
Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku, dengan investasi sebesar Rp.
900 Miliar yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua dan
Pemerintah Kabupaten Merauke. Proyek Jalan Raya dari Merauke – Waropko
sepanjang 511 km yang akan membutuhkan dana sebesar Rp. 2,2 Triliun,
sebagai tahap kedua, sebelum akhirnya menembus ke Jayapura.

* Proyek Pertambangan dan Pabrik Pengolahan Nikel dan Kobal dengan
Teknologi Hidrometallurgi di Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera
Timur, Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku. Proyek ini didanai oleh
PT. Weda Bay Nickel sebesar Rp. 50 Triliun yang akan dilaksanakan
dalam dua tahap. Tahap pertama diperkirakan selesai pada tahun 2016
dan tahap kedua pada tahun 2021, dengan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 2.500-3.000 orang pada saat operasi.

* Proyek PLTS Miangas di Sulawesi Utara, di Koridor Ekonomi
Sulawesi dan Proyek PLTS Sebatik Kalimantan Timur, di Koridor Ekonomi
Kalimantan dengan kapasitas masing-masing adalah 150 kwh dan 200 kwh
yang akan dimulai tahun 2011 oleh PT. PLN. Kedua PLTS ini merupakan
bagian dari proyek pembangunan dari proyek PLTS 100 Pulau. Tujuan dari
pembangunan proyek PLTS 100 pulau adalah untuk memberi fasilitas
kelistrikan di 100 pulau terluar Indonesia tanpa tergantung pada bahan
bakar energi konvensional.

* Pembangunan “Telkom True Broadband Access National” di Koridor
Ekonomi Papua dan Kep.Maluku, dan siap dibangun 129.600 homepass
dengan investasi sebesar Rp. 281 Miliar dengan anggaran internal
Telkom.

Sumber:
Kedeputian Infrsatruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian
Koordinator Bidang Prekonomian
free counters


Pendapat Insan Logistik: Pembatasan Truck di Ibu kota

"Pembatasan Truck di Ibu kota"
Terima Kasih Kepada Bapak Sugi Purnoto (Pengirim ALI Mailing List)

Melihat, menganalisa dan mengamati dengan apa yang terjadi terhadap fenomena
pembatasan truck masuk jalan tol dalam kota yang dihubungkan dengan kemacetan,
polusi, kecepatan kendaraan yang rendah, dll, sungguh menarik untuk dicermati.


Kalau beberapa waktu yang lalu Pem Prov DKI yang mengandeng Lembaga Universitas
untuk melakukan pengkajian, yang diakhiri dengan kesimpulan bahwa pembatasan
truck masuk tol dalam kota adalah satu solusi yang tepat. kemudian dilanjutkan
dengan tindakan pembatasan truck masuk tol dalam kota oleh Pem Prov DKI.
Sekarang Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan menggandeng ITB untuk
melakukan pengkajian, pertanyaannya kemudian menjadi sangat aneh, mengapa
kebijakan sudah dilakukan tetapi analisanya baru dilakukan kemudian. dan sering
kali hasil dari sebuah kajian itu hanya sekedar untuk menunjukkan kepada publik
bahwa kajian tehnis dari ahlinya sudah dilakukan.

Pertanyaanya kemudian adalah apakah sesungguhnya fungsi dari Kementerian
Perhubungan yang tidak mengetahui akar masalah dari carut marutnya system
transportasi di Indonesia secara umum dan secara khusus di Jakarta. Bagaimana
ketidak mampuan Kementarian/Pemerintah Pusat untuk menekan DKI dalam masalah
pembatasan truck masuk tol dalam kota.

Rekan-rekan sekalian,
Saya berani menegaskan disini bahwa kemacetan di Jakarta ini tidak 100%
disebabkan oleh truck atau angkutan berat lainnya yang masuk tol dalam kota,
tetapi jumlah kendaraan yang tidak seimbanglah yang menjadi faktor utama
penyebab terjadinya kemacetan. memang kadang-kadang kita temukan kemacetan
dijalan tol yang disebabkan oleh truck trailer yang mogok dijalan tol. tetapi
penyebab utamanya adalah ketersediaan infrastruktur dan jumlah kendaraan yang
tidak seimbang, plus dengan system transportasi kita yang tidak berjalan denga
baik.

Dari sisi infrastruktur di Jakarta, kita telah mengalami kemunduran yang sangat
significant dibandingkan dengan ruas jalan atau infrasturktur jalan tahun 90an
kebawah. saya besar di jakarta Utara dari mulai tahun 80an yang melihat Jalan
arteri atau terkenal dengan jalan by pass dari Tg. Priok ke Clilitan adalah 5
jalur, dimana 3 jalur adalah untuk kendaraan cepat, dan 2 jalur adalah untuk
kendaraan lambat dan sepeda motor, tetapi rekan-rekan semua yang melalui jalan
ini, bisa melihat sekarang sudah banyak yang menjadi 1 jalur saja, karena sudah
dipotong dengan jalur bus way dan jalan Tol Wiyoto Wiyono diatasnya. Anda semua
bisa membanyangkan, berapa ratus % pertumbuhan jumlah kendaraan baik mobil atau
motor dari tahun 80 tersebut sampai dengan tahun 2011 ini, tetapi ruas jalannya
tidak bertambah tetapi menyusut 400% dari 5 jalur menjadi 1 atau 2 jalur saja.
dan ini terjadi hampir disemua ruas jalan yang ada.

" Bagaimana Jakarta tidak macet " Siapapun tidak akan bisa mengurai kemacetan
Jakarta ini, kecuali semua warga patuh menggunakan angkutan umum yang telah
disediakan dengan kondisi yang baik dan layak, dan Pemerintah juga komitmen
menyediakan sarana tersebut dengan baik dan dalam jumlah yang cukup, Berikutnya
adalah disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Faktor ini yang harusnya
dimengerti oleh Kementerian Perhubungan atau Pemerintah Prov DKI, analisanya
tidak usah yang tinggi-tinggi, sederhana saja, tambah infratruktur, sediakan
angkutan umum yang layak, sediakan jalur khusus sepeda motor, batasi mobil
berdasarkan umur pemakian dll yang khusus hari Senin - Jumat.
Jika infrastruktur tidak bisa segera ditambah, batasi kendaraan pribadi beredar
di Jakarta pada hari senin - Jumat.

Sekarang mari kita melihat dan menganalisa kemacetan di Jalan tol dalam kota.
Hal ini tidak bosan-bosanya saya tulis dan tulis kembali, bahwa kemacetan di
jalan tol dalam kota, 60% disebabkan oleh kendaraan pribadi yang tidak dapat
ditampung oleh jalan Tol pada pagi dan sore hari, 20% disebabkan oleh system
antrian di Jalan Tol dalam Kota ( Halim dan Taman Mini dan Tomang, dll), dan 20%
oleh system lalu lintas khususnya akses keluar di Kuningan/Tegal Parang.

Mari kita telusuri dari lintas tol Cikampek ke Halim, setelah gerbang tol Pd
Gede Timur yang sudah tidak ada transaksi, kemacetan terhadang di pembayarang
gardu tol dalam Kota halim, antrian panjang setiap hari pada jam 6.30 - 07.30
sangat panjang dan rata-rata memerlukan waktu 1 jam untuk bisa keluar dari
gerbang tol halim untuk mengarah ke Cawang, demikian juga yang dari Cibubur ke
TMII selanjutnya ke Cawang.

Sampai hari ini, saya belum melihat perubahan yang dilakukan oleh Jasa Marga di
gerbang tol Halim untuk mengurangi antrian dengan merubah 6 gardu
konvensionalnya menjadi GTO di gerbang utama utara, ini sudah saya tulis 1 bulan
yang lalu, Bagaimana kemacetan mau diurai, kalau Jasa Marga sebagai penyedia
jasa jalan tol tidak juga melakukan perubahan, Maka kerja keras dari Rekan-rekan
Polantas dan Perhubungan yang mangatur agar truck tidak masuk tol dalam kota di
Cikunir menjadi tidak maksimal.

Selepas Cawang, kita akan dihadang kemacetan dari buntut keluarnya kendaraan
yang di tegal parang/Kuningan, karena exit ini terlalu dekat dengan lampu merah
yang dikuningan dan dipotong oleh Bus way, sehingga buntutnya luar biasa
panjang, dari Cawang - Pancoran - Kuningan yang berjarak hanya 3KM, minimal
diperlukan waktu tempuh antara 30 menit - 1 Jam untuk mencapainya, selepas
kuningan jalan tol akan lancar sudah tidak ada hambatan lagi.
Saya juga sudah menulis, tutup exit gerbang tol Kuningan pada jam 06.00 - 09.00
dan pindahkan ke Pancoran atau Semanggi, sehingga akan mengurai atau mengurangi
kemacetan selama ini di exit kuningan yang buntutnya selalu sampai
Cawang/Halim?TMII, tetapi sampai dengan hari ini tidak ada perubahan yang
dilakukan, bagaimana juga mau mengurai kemacetan di jalan tol dalam kota, pola
ini harus dicoba dilakukan seperti operasional pintu masuk Semanggi I.
Kalau dari Lintas tol Tangerang, kemacetan utama adalah akses keluar di Tomang
yang membuat buntutnya menjadi panjang, dan ini perlu pengaturan pada management
traffic di lampu merah Tomang, sehingga terjadi percepatan pencairan dari
antrian yang dair Too Tangerang ke Tomang, akses selanjutnya keluar tol
Slipi/RS Darmais.

Selanjutnya akses Tol dalam kota lintas Slipi - Semanggi dan Cawang tidak ada
kendala pada pagi hari.
Dari semua yang saya paparkan ini sudah terlihat apa dan bagaimana penyebab
utama kemacetan di Jakarta itu terjadi khususnya di Jalan tol dalam kota Jakarta
pada pagi dan sore hari , mau diuji dan dianalisa dari Ahli manapun,
faktor-faktor diataslah yang menjadi penyebab utama kemacetan di jalan tol dalam
kota pada pagi hari atau sore hari diluar faktor-faktor esternal lainnya.
terlebih sekarang ditambah dengan pengecoran jalan dalam perluasan di Tol
Jagorawi juga menambah kemacetan setiap pagi dan sore hari.
Kemudian bagaimana solusinya secara Makro untuk mengatasi kemacetan di jalan
atau di jakarta ini??

Lebih dari 70% populasi kendaraaan setiap hari yang ada di Jakarta ini merupakan
sumbangan dari wilayah penyangga, yaitu Botabek yang setiap hari masuk kedalam
kota Jakarta, apakah melaui jalan tol datau melaui jalan lainnya.
Bagaimana cara mengatasinya atau menekan angka kemacetan ini :??

Berikut solusinya:

1. Bangun transportasi masalah jalan tol dengan menggunakan model busway dengan
2 atau 3 gandeng yang beroperasi mengelilingi jalan tol dalam kota dengan base
dari Cikarang, Cibubur dan Karawaci, yang diintegrasikan dengan Halte Busway
yang sudah ada, sehingga penumpang yang turun, langsung masuk ke halte bus way
yang sudah tesedia dari Cawang - Semanggi - Pluit - Plumpang - Rawamangun -
Cawang. Kalau Pemerintah tidak punya modal, panggil swasta untuk Melakukan,
dalam hitung-hitungan saya, Mayasari Bakti maupun Lorena punya kemampuan untuk
mengadakannya, atau Operator yang lain.

2. Setelah point pertama berjalan, batasi penggunakan mobil pribadi, bisa dengan
tahun pembuatan, no Polisi genap dan ganjil atau sampai 3 in 1, sehingga semua
orang akan menggunakan angkutan umum yang lebih lancar dan aman didalam tol yang
mendapatkan jalur khusus seperti jalus bus way sekarang ini.
Untuk mendukung point 2, undan atau minta pihak swasta untuk membangun area
parkir dengan bisnis lain terpadu yang menguntungkan semua pihak.
Saya punya keyakinan, kalau hal-hal tersebut dijalankan dengan sungguh-sungguh
dan diikuti oleh disiplin pengguna jalannya, maka dalam 5 tahun kedepan Jakarta 
masih nyaman untuk dilalui.

Mari sama-sama kita tunggu langkah-langkah perubahan yang konkrit dari
Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, Pem Prov DKI dalam melakukan perbaikan atas
transportasi kita, atau kita akan melihat lagi pembatasan-pembatasan dari daerah
lain yang akan semakin menyulitkan distribusi barang, transportasi dan logistics
kita.

(Disalin dari Mailing list ALI 31 Mei 2011)

free counters


Surat Cinta Logistik

Surat Cinta Orang Logistik ...


Adinda,


Andai jalan panjang yang harus kulalui penuh dengan lubang dan jembatan timbang
Tentu tak surut kujalani walau dengan kecepatan 60 km per jam
Pasti GPS ku tetap kuhidupkan,
Kan kulengkapi ia dengan geopositioning agar ku tetap terhubung
Biarkan setiap 4 jam kuistirahatkan hati dan ragaku
‘gar ia senantiasa safe dan mencapai LTI nol

Asmara ku,
Saat kau terima aku di loading dock hatimu
Terbesit dokumen-dokumen masa laluku
Yang berisi beribu-ribu karton sayang dan cintaku
Cobalah ….
Kau checking rasa dan packing jiwaku
Pasti kan kubawa kelengkapan material handling sayangku

Manisku,
Simpanlah asmaraku didalam storage hatimu
Lengkapilah dengan identias picking face ragamu
Biar doa dan usaha picking mempercepat tujuanmu
Membawa kesemuanya menuju area delivery citamu

Ah …
Saat purnama stock opname warehouse kemarin
Sebersit senyum manis nampak diantara tumpukan pallet
Terkesan anggun .. janjikan sejuta akurasi fisik dan quantitimu
Dan yakinkan aku hingga akurasi mu mencapai 99.9%

Diajeng,
Aku tak akan pernah mendemand forecaste sikapmu
Biarkan order dan delivery berjalan beriringan
Mari kita capai stock on hand yang kita harapkan
Terhindar dari over stock yang mengerikan

Kalaupun harus kucari source of procurement masa depan kita,
Mungkin perlu alternatif supply yang meyakinkan vendor
Hingga ia berikan term of payment yang terpanjang bagi kita
Dan plan of AP hingga AR pasti tercapai dengan minimal defiasi

Tuhan,
Terima kasih telah kauberikan ia kepadaku
Sebuah warehouse yang penuh KPI tinggi
Transportasi aman dan biaya murah
Inventory dan vendor yang terjamin.

free counters